Triks dan Triks Kimia
1. Diantara reaksi-reaksi dibawah ini yang
termasuk reaksi redoks adalah..
Contoh Soal
Gambar bentuk molekul
SISTEM PERIODIK UNSUR
1.
SnCl2 + I2 ® SnCl4 + 2HI
2.
H2 + Cl2 ® 2HCl
3.
Cu2O + C ® 2Cu + CO
4.
CuO + 2HCl ® CuCl2 + H2O
Pembahasan
Untuk
menyelesaikan soal tersebut harus menghitung bilangan Oksidasi atom yang
bereaksi.
Trik biar cepat :
Jika ada Unsur bebas
pasti Reaksi Redoks
Reaksi 1 ada
unsur bebas yaitu I2
Reaksi 2 ada
unsur bebas H2, dan Cl2
Reaksi 3 ada
unsur bebas C dan Cu
Reaksi 4
tidak ada unsur bebas
Jadi
Alternatif jawaban ( 1, 2 dan 3 benar)
2. Contoh Soal Bentuk geometri molekul
Geometri
molekul merupakan susunan atom-atom
dalam membentuk molekul. Atom-atom dalam molekul dapat dibagi menjadi 3 yaitu
- Atom pusat dinyatakan dengan lambang A.
- Pasangan elektron ikatan dinyatakan dengan (X).
- Pasangan elektron bebas dinyatakan dengan (E)
Untuk
mengetahui Tipe atau bentuk molekul dapat dinyatakan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV).
- Menentukan jumlah Pasangan elektron ikatan (X).
- Menentukan jumlah Pasangan elektron bebas (E). Dengan Rumus E = (EV-X)/2
Contoh:
Molekul
H2O
- O merupakan atom pusat
- O mempunyai nomor atom 8, sehingga Elektron valensi O adalah 6
- Pasangan elektron ikatan (X) = 2
- Pasangan Elektron bebas (E) = (6-2)/2=2
- Sehingga bentuk geometri molekul tersebut adalah AX2E2 (Planar bentuk V)
Tabel : beberapa kemungkinan
bentuk geometri molekul
Rumus
|
Bentuk Molekul
|
Contoh
|
AX2
|
Linier
|
CO2,
BeCl2
|
AX3
|
Segitiga
sama sisi (trigonal datar)
|
SO3,
BF3, BCl3
|
AX2E
|
Trigonal
bentu V
|
SO2
|
AX4
|
Tetrahedron
|
CH4,CCl4
|
AX3E
|
Piramida
Trigonal (piramida segitiga)
|
NH3,
NF3
|
AX2E2
|
Planar
bentuk V
|
H2O
|
AX5
|
Bipiramida
Trigonal
|
PCl5
|
AX4E
|
Bidang
Empat
|
SF4
|
AX3E2
|
Planar
Bentuk T
|
ClF3
|
AX6
|
Okta
Hedron
|
SF6
|
AX5E
|
Piramida
Segi Empat
|
BrF4
|
AX4E2
|
Planar
Segi Empat
|
XeF4
|
Contoh Soal
1.
Di
antara pasangan molekul berikut yang mempunyai geometri sama adalah :
A. AlCl3 dan BCl3
B. AlCl3 dan PCl3
C. BF3 dan NH3
D.
BeCl2 dan H2O
E. CO2 dan SO2.
Pembahasan
Untuk mengerjakan soal
tersebut gunakan trik berikut
- · Tentukan Atom Pusat (pada golongan yang sama) serta PEI Sama
Pada Jawaban A :
·
atom pusat adalah Al dan B (keduanya
masuk pada golongan IIIA, artinya
mempunyai Elektron Valensi yang sama yaitu 3
·
Cl3 ( PEI molekul
tersebut 3)
·
Dan PEB = 0
·
Sehingga keduanya mempunyai bentuk molekul yang sama AX3 (segitiga
datar)
2.
Bentuk
geometri molekul NI3 adalah...
a.
Piramida Segitiga
b.
Piramida
bujur sangkar
c.
Okta
Hedron
d.
Segi
tiga datar
e.
Segi
Empat datar
Pembahasan
·
Atom
pusat adalah N mempunyai elektron Valensi 5
·
Pasangan
Elekton ikatan (X) = 3
·
Pasangan
Elektron Bebas E = (5-3)/2 = 1
·
Bentuk
molekul AX3E (Piramida
Segitiga
3. Contoh Soal dan Pembahasan Massa Atom Relatif
1.
Massa
atom relatif boron adalah 10,8 yang terdiri dari isotop B-11 dan B=10. Persentase atom dalam campuran isotop
tersebut adalah...
Pembahasan
Misaalkan
Kelimpahan B-11 = X%
SehinggaKelimpahan B-10 = (100 – X)%
Ar = ( X x
11) +
(100 –X) x 10
100
10,8 = 11X + 1000 –10X
100
1080 = X +
1000
X =
80 %
2.
Berdasarkan
tabel berikut, hitunglah massa atom rata-rata dari unsur X
Isotop
|
%
Kelimpahan Relatif
|
Massa
Eksak (amu)
|
221X
|
74,22
|
220,9
|
220X
|
12,78
|
220,0
|
218X
|
13,00
|
218,1
|
Pembahasan
Massa
Rata-Rata atom X = (74,22% x
220,9) + (12,78% x 220) +
(218,1% x 13)
=
163,952 + 28,116
+ 28,353
=
220,421 amu
3. Hitunglah
Massa atom relatif dengan ketelitian 3 angka dibelakan kjoma, jika diketahui,
unsur Selinium (Se) mempunyai nomor atom 34 dan termasuk pada golongan VI dalam
sistem periodik unsur. Unsur selinium (Se) dialam terbentuk atas 6 isotop,
dengan kelimpahan relatif sebagai berikut
Jumlah
Inti
|
%
Kelimpahan
|
74
|
0,9
|
76
|
9,0
|
77
|
7,6
|
78
|
23,5
|
80
|
49,8
|
82
|
9,2
|
Pembahasan
Ar = (74 x
0,9%)+(76x9%)+(77x7,6%)+78x23,5%)+(80x49,8)+(82x9,2%)
= 0,666 + 6,840 + 5,852 +
18,330 + 39,840 + 7,544
= 79,072
4. Cara Menentukan Bilangan Kuantum
contoh soal
1.
14Si =
1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
Elekton terakhir adalah 3p2,
Sehingga
Bilangan kuantum Utama n = 3
Bilangan kuantum azimut l =
n – 1 = 3 – 1 = 2
Bilanga kuantum Magnetik m =
jatuh pada p artinya mempunyai 3 orbital sehingga (tiga Kotak)
3p2
↑
|
↑
|
|
-1
|
0
|
1
|
elektron terakhir (Panah terakhir) jatuh
pada angka 0 sehingga bilangan Kuantum
magnetiknya 0
Bilangan Kuantum Spin (s) =
arah panah terakhir ke atas artinya s = + 1/2
2.
17Cl =
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Maka elekton terakhir
adalah 3p5
, Sehingga n=3, l
= 2, m = 0, s =
-1/25. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
A. Reaksi
Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang ditandai terjadinya perubahan
bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi. Jika atom unsur
mengalami penambahan bilangan Oksidasi atom tersebut mengalami Reaksi Oksidas,
Dan Jika mengalami penurunan bilangan Oksidasi atom tersebut mengalami Reduksi.
Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi bersamaan. Oleh karena itu, reaksi
oksidasi dan reaksi reduksi disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks.
Zat
yang mengalami oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi
disebut oksidator.
B. Cara Menentukan
Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi
adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain Dalam
menentukan bilangan oksidasi suatu atom, yang harus dikuasai terlebih dulu
adalah ketentuan dasar bilangan oksidasi
(biloks), berikut merupakan ketentuan dasar bilangan oksidasi.
Tabel.Aturan Bilangan Oksidasi
No
|
Bilangan Oksidasi
|
Contoh
|
1
|
Unsur
bebas bilangan oksidasinya = 0
|
Cu,
Zn, H2, Cl2, O2, Na, Mg, Fe, C, P4, S8
|
2
|
Atom
H dalam senyawa biloks = +1 (jika H berikatan dengan unsur non-logam)
|
HCl,
H2SO4, H2S
|
3
|
Atom
H dalam hidrida logam biloks = -1 (jika H berikatan dengan unsur logam)
|
NaH,
CaH,MgH2
|
4
|
Bilangan
oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya
|
Bilangan
oksidasi K+ = +1
Bilangan
oksidasi Na+ = +1
Bilangan
oksidasi Mg2+ = +2
|
5
|
Atom
logam dalam senyawa mempunyai biloks = positif, dan sesuai dengan nomor
golongannya
·
Golongana IA bilok = +1
·
Golongan IIA biliks = +2
·
Golongan IIIA biloks = +3
|
K2O,
NaCl, MgO, CaCO3,
Bilangan
oksidasi Na dalam NaCl = +1
Bilangan
oksidasi Mg dalam MgCl2 = +2
Bilangan
oksidasi Al dalam AlCl3 = +3
|
6
|
Jumlah
biloks seluruh atom dalam senyawa = 0
|
Jumlah
bilangan oksidasi NaCl = 0
Jumlah
bilangan oksidasi MgO = 0
|
7
|
Jumlah
biloks seluruh atom dalam ion = muatannya
|
Jumlah
bilangan oksidasi NH4+ = +1
Jumlah
bilangan oksidasi NO3– = –1
Jumlah
bilangan oksidasi SO42– = –2
Jumlah
bilangan oksidasi PO43– = –3
|
8
|
Bilangan
oksidasi atom F dalam senyawanya selalu = –1
|
Bilangan
oksidasi F dalam NaF dan BrF = –1
|
9
|
Bilangan
oksidasi atom O selalu –2, kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida,
dan superoksida.
|
Bilangan
oksidasi O dalam Na2O, MgO, dan
H2O
= –2
Bilangan
oksidasi O dalam OF2 = +2
Bilangan
oksidasi O dalam H2O2 = –1
Bilangan
oksidasi O dalam KO2 = – 1/2
|
Contoh Soal
1.
Tentukan
reduktor dan oksidator dalam reaksi-reaksi berikut.
a.
Na(s)
+ H2O(l) ® NaOH(aq) + H2(g)
Jawab
a.
Atom-atom
yang terlibat dalam reaksi redoks adalah Na dan H.
·
Biloks
Na
Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0 (aturan 1 unsur Bebas)
Bilangan oksidasi Na dalam NaOH = +1 (aturan 5)
Bilangan
oksidasi Na mengalami peningkatan dari 0 menjadi +1 (reaksi oksidasi).,
sehingga atom Na merupakan reduktor
·
Biloks H
Bilangan oksidasi H dalam H2O = +1
Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0
Bilangan oksidasi H mengalami penurunan dari +1 menjadi 0
(reaksi reduksi).
2.
Unsur
logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5
terdapat pada ion...
a. CrO4_
b. Fe(CN)63-
c. MnO4-
d. CrO72-
e. SbO43-
Jawab
a. Biloks CrO4-
Biloks Cr
+ (4 x biloks O) = -1
Biloks Cr
+ (4 x (-2) = -1
Biloks Cr = 8-1
Biloks Cr = +7
b. Biloks Fe + (6
c. Biloks MnO4- (sama
dengan Biloks CrO4-)
d. Biloks Cr2O72-
(2 x Biloks Cr ) + ( 7
x biloks O) = -2
(2 x Biloks Cr ) + ( 7
x(-2)) = -2
(2 x Biloks Cr ) + ( -14)
= -2
(2 x Biloks Cr ) = 14 -2 = 12
Biloks Cr = 12/2 = +6
e. Biloks SbO43-
Sb
+ 4 (-2) = -3
Sb =
+5
6. Larutan
A.
Pengertian
larutan
Larutan
(solution) adalah campuran dua jenis
zat atau lebih. Yang terdiri dari pelarut
(Solven) dan Zat terlarut (sulute).
Sifat larutan
·
Homogen artinya tidak dapat dibedakan lagi
antara pelarut dan zat terlarut.
·
Stabil artinya antara pelarut dan zat terlarut
tidak memisah.
·
Tidak dapat disaring
·
Transparan
B.
Kelarutan
Misalkan
segelas air kita tambahkan kristal garam satu sendok lalu kita aduk, garam
tersebut akan larut, tetapi jika kita tambahkan garam tersebut terus menerus
dan diaduk, pada titik tertentu garam ditambahkan sudah tidak dapat larut lagi,
itulah yang dinamakan Kelarutan,
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat
yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu. Sedangkan titik dimana zat terlarut sudah
tidak dapat larut lagi dinamakan Larutan jenuh. Atau Larutan Jenuh adalah
larutan di mana penambahan sedikit zat terlarut sudah tidak dapat melarut lagi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pelarutan
1.
Suhu : Semakin tinggi suhu semakin cepat proses
pelarutan
2.
Ukuran butiran : Semakin kecil ukuran butiran
semakin cepat proses pelarutan
3.
Pengadukan
akan mempercepat proses pelarutan
C.
Konsentrasi
Larutan
Konsentrasi
larutan (kepekatan) adalah jumlah relatif antara pelarut dan zat terlarut.
Larutan pekat artinya larutan yang banyak mengandung zat terlarut, sedangkan
yang sedikit mengandung zat terlaurut dinamakan larutan encer. Konsentrasi
larutan dapat dinyatakan dalam Persem
massa (kadar), Persen volume, Bagian perjuta (BPJ/ppm), Kemolaran, Kemolalan,
dan fraksi mol .
1.
Persen Massa (kadar)
Adalah massa zat terlarut dalam 100 gram
larutan, misalnya asam cuka 25% artinya dalam 100 gram larutan cuka terdapat 25
gram asam cuka.
Massa zat terlarut
Kadar (% massa) =
............................................ x 100 %
Massa Larutan
Contoh
soal 1:
larutan gula 5%, berarti dalam 100 gram
larutan gula terdapat :
(5/100)
x 100 gram gula =
5 gram gula
(100 –
5) gram air = 95 gram air
Contoh
soal 2:
Sebanyak 25 gram gula dilarutkan dalam 100
ml air. Tentukan kadar larutan gula tersebut
Jawab
Zat terlarut = 25 gram
Pelarut =
100 gram
Larutan =
Zat terlarut + Pelarut
=
25 gram + 100 gram = 125 gram
Kadar Larutan gula = (massa zat terlarut / massa pelarut ) = 25 gram /100 gram = 0,2 = 20 %
2.
Persen Volume
Menyatakan Volume zat terlarut dalam 100 ml
larutan
Volume zat terlarut
% Volume = ..................................................
x
100 %
Volume Larutan
Contoh
soal 3:
Sebanyak 20 ml Alkohol dilarutkan dalam 100 ml air. Tentukan %
volume Alkohol tersebut tersebut
Jawab
20 ml
% Volume = ..................................................
x
100 % = 16,67 %
120 ml
3.
Bagian per juta
Untuk larutan yang sangat encer,
konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam Bagian Per Juta (dalam bahasa
inggris ppm = Parts per million)
massa zat terlarut
bpj = ..................................................
x
106
massa Larutan
Volume zat terlarut
bpj = ..................................................
x
106
Volume Larutan
Contoh
soal 4:
Dalam 1 liter limbah air terdapat 2 mg
merkuri. Tentukan kadar merkuri tersebut dalam bpj. Massa jenis air = 1
kg/liter
jawab
massa zat terlarut = 2 mg
massa larutan =
1 liter = 1.000.000 mg
2 mg
bpj = ..................................................
x
106 = 2
bpj
1.000.000
4.
Kemolaran
5.
Kemolalan
6.
Fraksi mol
7. Cara Menentukan Periode dan golongan
A. Pengertian
Sistem
Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan
sifat kemiripan sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur.
B. Golongan
dan Periode
Golongan dalam
Tabel Periodik unsur, menunjukkan garis vertikal (Colom) yang menyatakan
unsur-unsur memiliki sifat-sifat yang mirip.Dalam satu golongan berarti
memiliki elektron valensi(elekton terluar) yang sama. Golongan dibedakan menjadi 2 yaitu
golongan utama (Golongan A) dan golongan Transisi (Golongan B)
1. Golongan
Utama (golongan A)
Nomor Golongan
|
Konfigurasi elektron kulit terluar
|
Blok
|
Elektro valensi
|
Nama Golongan
|
IA
|
nS1
|
S
|
1
|
Alkali
|
IIA
|
nS2
|
S
|
2
|
Alkali Tanah
|
III
|
nS2 nP1
|
p
|
3
|
Alumunium/Boron
|
IVA
|
nS2 nP2
|
P
|
4
|
Karbon
|
VA
|
nS2 nP3
|
P
|
5
|
Nitrogen
|
VI
|
nS2 nP4
|
P
|
6
|
Oksigen
|
VIIA
|
nS2 nP5
|
P
|
7
|
Halogen
|
VIIIA
|
nS2 nP6
|
P
|
8
|
Gas Mulia
|
2. Golongan
Transisi (golongan B)
Golongan
transisi dibagi menjadi 2
·
Golongan
Transisi (golongan B)
Nomor Golongan
|
Konfigurasi elektron kulit terluar
|
Blok
|
Elektro valensi
|
IIIB
|
(n-1)d1 nS2
|
SEMUA MENEMPATI BLOG d
|
3
|
IVB
|
(n-1)d2 nS2
|
4
|
|
VB
|
(n-1)d3 nS2
|
5
|
|
VIB
|
(n-1)d4 nS2
|
6
|
|
VIIB
|
(n-1)d5 nS2
|
7
|
|
VIIIB
|
(n-1)d6 nS2
|
8
|
|
(n-1)d7 nS2
|
9
|
||
(n-1)d8 nS2
|
10
|
||
IB
|
(n-1)d9 nS2
|
11
|
|
IIB
|
(n-1)d10 S2
|
12
|
·
Golongan
Transisi dalam ( ada 2 deret )
Deret
Lantanida yaitu unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La
Deret
Aktinida yaitu unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac
Kedua
deret menempati blok f
C. Periode
Pada tabel
periodik Unsur, periode ditunjukkan pada garis Horizontal, unsur-unsur dalam
satu periode, sifat kimianya bertambah/berkurang secara teratur. Unsur-unsur dalam satu periode akam mempunyai julmah kilit
atom yang sama
Periode
|
Nama
Kulit
|
Banyaknya
Unsur
|
Jenis
Periode
|
1
|
K
|
2
|
PERIODE PENDEK
|
2
|
L
|
8
|
|
3
|
M
|
8
|
|
4
|
N
|
18
|
PERIODE PANJANG
|
5
|
O
|
18
|
|
6
|
P
|
32
|
|
7
|
Q
|
20
|
D. Menentukan
periode dan golongan unsur berdasarkan kofigurasi elektronnya
Nomor periode
= jumlah kulit
Nomor
golongan = elektron valensi
Golongan
Utama (gol A) jatuh pada blog s dan p
Sedangkan golongan
B jatuh pada Blog d
Contoh 1
Unsur 6C
= 1s2 2S2
2p2
·
unsur C jatuh pada
kulit angka 2 artinya C jatuh pada periode 2
·
unsur C Pada Blog S dan P artinya merupakan
golongan A
·
Jumlah elektron terluar 2S2
2p2 = 4 artinya C termasuk
golongan IV
·
Jadi Unsur C masuk dalam Periode 2 pada golongan
IVA
Contoh 2
Unsur 26Fe
= 1s2 2S2 2p6 3s2
3P6 4S2 3d6
·
unsur C jatuh pada
kulit angka 4 artinya C jatuh pada periode 4
·
unsur C Pada Blog 3d artinya merupakan golongan B
·
Jumlah elektron terluar 4S2 3d6 = 8 artinya C termasuk
golongan VIII (3d belum penuh 10)
·
Jadi Unsur C masuk dalam Periode 4 pada golongan
VIIIB
Contoh 3
Unsur 47Ag
= 1s2 2S2 2p6 3s2
3P6 4S2 3d10 4P6
5S1 3d10
·
unsur C jatuh pada
kulit angka 5 artinya Ag jatuh pada
periode 4
·
unsur C Pada Blog 3d artinya merupakan golongan B
·
Jumlah elektron terluar 5S1 3d10 = 1 artinya Ag
termasuk golongan I (3d Sudah penuh 10)
·
Jadi Unsur C masuk dalam Periode 5 pada golongan
IB
8. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi
elektron
adalah Pengisian atau penyebaran elektron dalam atom
Aturan
Menyusun Konfigurasi Elektron
1. Aturan Aubau
2 . Aturan Hund
Trik
Menghafal Urutan Aturan Aubau
s
|
s
|
p
|
s
|
p
|
s
|
d
|
p
|
s
|
d
|
p
|
s
|
f
|
d
|
p
|
s
|
f
|
d
|
p
|
1s
|
2s
|
2p
|
3s
|
3p
|
4s
|
3d
|
4p
|
5s
|
4d
|
5p
|
6s
|
4f
|
5d
|
6p
|
7s
|
5f
|
6d
|
7p
|
Keterangan
|
s dan p nomornya sama
|
s
ke d = selisih satu (-1)
|
s ke f = selisih dua (-2)
|
Cara
Menuliskan Konfigurasi Elektron
1. Tuliskan urutan aubau
2. Masukkan Elektrn Diatasnya
Misalnya : Unsur X mempunyai nomor atom 33
1.
1S,2s,2p,3s,3p,4s,3d,4p
2.
Isi
dengan jumlah elektronnya
3.
1s2,2s2,2p6,3s2,3p6,4s2,3d10,4p3 = 33
9. Cara Pembuatan Koloid
Koloid dapat dibuat dengan dua cara
1.
Cara
Dispersi
Yaitu mengubah partikel kasar (Suspensi) menjadi partikel koloid.
a.
Cara
Mekanik
Yaitu pembuatan koloid dengan cara pengerusan/pengilingan untuk zat
padat, pengadukan untuk zat cair, kemudian didispersikan ke medium dispersi
Misalnya pembuatan Sol belerang dengan cara mengerus belerang dan gula
pasir kemudian dicampur dengan air
b. Cara Peptisasi
Merupakan pembuatan koloid dengan
cara menambahkan zat pemeptisasi (pemecah)
Misalnya
·
Endapan Al(OH)3 ditambahkan AlCl3 akan terpecah
menjadi koloid Al(OH)3
c.
Cara
busur bredig (elektro dispersi)
Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Biasanya
digunakan untuk membuat sol logam. Yaitu dengan jalan mencelupkan dua elektroda
kedalam air.
d. Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dengan cara membuat suatu zat menjadi
homogen dan berukuran koloid. Contoh Pembuatan susu Bubuk
a.
Cara
Kondensasi
Yaitu
mengubah partikel halus (larutan) menjadi partikel koloid. Cara ini dilakukan melalui
reaksi kimia, antara lain:
a.
Reaksi
Redoks (Reaksi reduksi- Oksidasi)
Yaitu reaksi
yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Contoh: pembuatan sol belerang dengan
cara mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2
Reaksi: 2H2S(g) + SO2(ag) → 3S(sol) + 2H2O
Oksidator :SO2
Reduktor : H2S
b. Reaksi Hidrilisis (Reaksi
penguraian/Pemisahan oleh air)
Reaksi
Hidrolisis adalah reaksi antara air
dengan zat lain yang menghasilkan zat baru, yang penguraian senyawa. Misalnya :
Pembuatan Sol
Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 yang dihidrolisis. Caranya
meneteskan larutan FeCl3 kedalam air yang mendidih.
Reaksi : FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(sol) + HCl(aq)
c.
Reaksi
dekomposisi rangkap
Pembuatan
koloid dengan menguraikan zat menjadi penyusunnya. Misalnya : pembuatan sol
AgCl dari larutan AgNO3 encer dan larutan NaCl
Reaksi : AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
d. Reaksi pengantian pelarut
Yaitu dengan
menganti medium pendispersinya, sehingga fase terdispersi yang semula larut
setelah diganti pelarutnya menjadi partikel berukurabn kiloid.
Misalnya:
Kalsium asetat Ca(CH3COO)2 jika ditambah air akan menjadi
larutan, Jika larutan tersebut
ditambahkan alkohol 96% akan terjadi kondensasi dan terbentuk koloid asetat
yang berupa gel
Reaksi : Ca(CH3COO)2 + air + Alkohol(96%) → Ca(CH3COO)2(gel)
Cara agar Koloid Tetap Stabil
Untuk menjaga agar koloid tetap
stabil, maka tumbukan partikel koloid tidak boleh melekat,
karena
jika melekat partikel akan membesar dan terjadi koagulasi. Sehingga partikel
akan mengendap. Untuk mempertahankan agar koloid stabil diberikan zat
pengemulsi (emulgator).
Kegunaan Koloid
· Pengendapan Cottrel
· Proses Penjernihan air
1. Koagulasi/pengumpalan kotoran
Dengan
menggunakan tawas (K2SO4.Al2(SO2)3.
Tawas akan mengadsorpsi tanah dan kotoran lainnya kemudian mengumpal dan
mengendap
2. Penyaringan
Hasil
koagulasi disaring, sehingga hasilnya air menjadi jernih. Penyaringan bisa
digunakan pasir, kerikil dan ijuk
3. Disinfektan
Untuk
membunyh kuman yang terdapat dalam air. Digunakan kaporit (Ca(Ocl)2. Efeknya
akan berbau, untuk menghilangkannya digunakan arang, untuk menaikkan Ph
digunakan kapur tohar.
· Mencuci (Mengemulsikan lemak dengan
emulgator sabun)
· Pembuatan barang-barang dari getah
alam
· Digunakan dalam teknologi kesehatan
(menolong pasien gagal ginjal)
10. Cara Mencegah Korosi
Korosi adalah Reaksi antara
logam dengan udara dan uap air. Contoh pada perkaratan besi. Salah
satu kerugian yang diakibatkan oleh korosi adalah umur bahan yang terbuat dari logam akan berkurang.
Untuk mencegah atau memperlambat
terjadinya korosi digunakan beberapa cara antara lain
1. Mengecat
Dengan mengecat logam, akan menghindari logam
kontak dengan udara dan air. Biasanya digunakan pada pagar besi, jembatan dan
railing
2. Melumuri
logam dengan oli atau gemuk
Digunakan pada berbagai perkakas mesin.
Bertujuan menghindari logam kontak dengan udara dan air.
3. Dibalut
dengan plastik
Digunakan pada perkakas rak piring dan
keranjang sepeda. Bertujuan menghindari logam kontak dengan udara dan air.
4. Tin
Planting (pelapisan Timah)
Pelapisan timah biasa digunakan pada
keleng-kaleng kemasan yang terbuat dari besi. Timah tergolong logam yang tahan
karat. Timah melindungi besi selama lapisan masih utuh (tanpa cacat). Apabila
tima ada yang rusak, misalnya tergores justru akan mendorong mempercepat korosi
besi. (hal ini memberikan keuntungan kaleng-kaleng bekas akan cepat hancur)
5. Galvanisasi
(pelapisan dengan zink)
Pelapisan zink atau yang dikenal dengan
istilah galvanisasi biasa digunakan untuk melapisi tiang-tiang listrik dan tian
telephon, pipa air, dan pagar (BRC). Zink bisa melindung besi atau logam
meskipun lapisannya adaa yang rusak.
6. Cromium
planting (pelapisan dengan Crom)
Biasa digunakan untuk
pelapisan bumper mobil. Sama dengan zink crom dapat memberi perlindungan
meskipun lapisan cro ada yang rusak.
Post a Comment