Triks dan Triks Kimia

1. Diantara reaksi-reaksi dibawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah..
1.    SnCl2     +          I2             ®         SnCl4     +          2HI
2.    H2             +          Cl2       ®         2HCl
3.    Cu2O     +          C          ®           2Cu        +             CO
4.    CuO      +          2HCl    ®           CuCl2     +             H2O
Pembahasan
Untuk menyelesaikan soal tersebut harus menghitung bilangan Oksidasi atom yang bereaksi.



 
Trik biar cepat :
Jika ada Unsur bebas pasti Reaksi Redoks
Reaksi 1 ada unsur bebas yaitu I2
Reaksi 2 ada unsur bebas H2, dan Cl2
Reaksi 3 ada unsur bebas C dan Cu
Reaksi 4 tidak ada unsur bebas
Jadi Alternatif jawaban ( 1, 2 dan 3 benar)

 

2. Contoh Soal Bentuk geometri molekul

Geometri molekul merupakan susunan  atom-atom dalam membentuk molekul. Atom-atom dalam molekul dapat dibagi menjadi 3 yaitu
  1. Atom pusat dinyatakan dengan lambang A. 
  2. Pasangan elektron ikatan dinyatakan dengan (X). 
  3. Pasangan elektron bebas dinyatakan dengan (E)
Untuk mengetahui Tipe atau bentuk molekul dapat dinyatakan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
  1. Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV). 
  2.  Menentukan jumlah Pasangan elektron ikatan (X). 
  3. Menentukan jumlah Pasangan  elektron bebas (E). Dengan Rumus E = (EV-X)/2
Contoh:
 Molekul H2O
  • O merupakan atom pusat 
  • O mempunyai nomor atom 8, sehingga Elektron valensi O adalah 6 
  • Pasangan elektron ikatan (X) = 2 
  • Pasangan Elektron bebas (E) = (6-2)/2=2 
  • Sehingga bentuk geometri molekul tersebut adalah AX2E2 (Planar bentuk V)

Tabel : beberapa kemungkinan bentuk geometri molekul
Rumus
Bentuk Molekul
Contoh
AX2
Linier
CO2, BeCl2
AX3
Segitiga sama sisi (trigonal datar)
SO3, BF3, BCl3
AX2E
Trigonal bentu V
SO2
AX4
Tetrahedron
CH4,CCl4
AX3E
Piramida Trigonal (piramida segitiga)
NH3, NF3
AX2E2
Planar bentuk V
H2O
AX5
Bipiramida Trigonal
PCl5
AX4E
Bidang Empat
SF4
AX3E2
Planar Bentuk T
ClF3
AX6
Okta Hedron
SF6
AX5E
Piramida Segi Empat
BrF4
AX4E2
Planar Segi Empat
XeF4
 

Contoh Soal


1.        Di antara pasangan molekul berikut yang mempunyai geometri sama adalah :
A. AlCl3 dan BCl3
B. AlCl3 dan PCl3
C. BF3 dan NH3
D. BeCl2 dan H2O
E. CO2 dan SO2.
Pembahasan
Untuk mengerjakan soal tersebut gunakan trik berikut
  • ·         Tentukan Atom Pusat (pada golongan yang sama) serta PEI Sama
Pada Jawaban A :
·               atom pusat adalah Al dan B (keduanya  masuk pada golongan IIIA,  artinya mempunyai Elektron Valensi yang sama yaitu 3
·               Cl3  ( PEI molekul tersebut 3)
·               Dan PEB = 0
·               Sehingga keduanya mempunyai bentuk molekul yang sama AX3 (segitiga datar)
2.        Bentuk geometri molekul NI3 adalah...
a.                  Piramida Segitiga
b.                  Piramida bujur sangkar
c.                   Okta Hedron
d.                  Segi tiga datar
e.                   Segi Empat datar
Pembahasan
·         Atom pusat adalah N mempunyai elektron Valensi 5
·         Pasangan Elekton ikatan (X) = 3
·         Pasangan Elektron Bebas E = (5-3)/2 = 1
·         Bentuk molekul  AX3E (Piramida Segitiga 
Gambar bentuk molekul
 

3. Contoh Soal dan Pembahasan Massa Atom Relatif

1.         Massa atom relatif boron adalah 10,8 yang terdiri dari isotop B-11 dan B=10. Persentase atom   dalam campuran isotop tersebut adalah...
Pembahasan
Misaalkan
Kelimpahan                      B-11     = X%
SehinggaKelimpahan       B-10    = (100 – X)%
Ar             =  ( X x 11)  +  (100 –X) x  10
                                     100
 10,8         =  11X  +  1000 –10X
                                     100
1080         =  X  + 1000
X               = 80 %
2.         Berdasarkan tabel berikut, hitunglah massa atom rata-rata dari unsur X
Isotop
% Kelimpahan Relatif
Massa Eksak (amu)
221X
74,22
220,9
220X
12,78
220,0
218X
13,00
218,1
Pembahasan
Massa Rata-Rata atom X    = (74,22%  x  220,9) + (12,78%  x  220)  + (218,1%  x  13)
                                         = 163,952    +   28,116                 +   28,353
                                         = 220,421 amu
3.      Hitunglah Massa atom relatif dengan ketelitian 3 angka dibelakan kjoma, jika diketahui, unsur Selinium (Se) mempunyai nomor atom 34 dan termasuk pada golongan VI dalam sistem periodik unsur. Unsur selinium (Se) dialam terbentuk atas 6 isotop, dengan kelimpahan relatif sebagai berikut
Jumlah Inti
% Kelimpahan
74
0,9
76
9,0
77
7,6
78
23,5
80
49,8
82
9,2
Pembahasan
Ar              = (74 x 0,9%)+(76x9%)+(77x7,6%)+78x23,5%)+(80x49,8)+(82x9,2%)
                 = 0,666 + 6,840 + 5,852 + 18,330 + 39,840 + 7,544
                 = 79,072

4. Cara Menentukan Bilangan Kuantum

             
contoh soal
1.         14Si           = 1s2   2s2  2p6  3s2  3p2  
Elekton terakhir adalah 3p2, Sehingga
Bilangan kuantum Utama      n     = 3
Bilangan kuantum azimut       l     = n – 1 = 3 – 1 = 2
Bilanga kuantum Magnetik     m   = jatuh pada p artinya mempunyai 3 orbital sehingga (tiga Kotak)
                                                                                  3p2                        
-1
0
1



elektron terakhir (Panah terakhir) jatuh pada angka 0 sehingga bilangan Kuantum magnetiknya 0
Bilangan Kuantum Spin (s)   = arah panah terakhir ke atas artinya s = + 1/2
2.         17Cl           = 1s2   2s2  2p6  3s2 3p5
Maka elekton terakhir adalah  3p5   , Sehingga n=3, l = 2, m = 0, s = -1/2

5. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi


A.     Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang ditandai terjadinya perubahan bilangan oksidasi dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi. Jika atom unsur mengalami penambahan bilangan Oksidasi atom tersebut mengalami Reaksi Oksidas, Dan Jika mengalami penurunan bilangan Oksidasi atom tersebut mengalami Reduksi. Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi bersamaan. Oleh karena itu, reaksi oksidasi dan reaksi reduksi disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks.  Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.
B.     Cara Menentukan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain Dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, yang harus dikuasai terlebih dulu adalah  ketentuan dasar bilangan oksidasi (biloks), berikut merupakan ketentuan dasar bilangan oksidasi.
Tabel.Aturan Bilangan Oksidasi
No
Bilangan Oksidasi
Contoh
1
Unsur bebas bilangan oksidasinya = 0
Cu, Zn, H2, Cl2, O2, Na, Mg, Fe, C,  P4, S8
2
Atom H dalam senyawa biloks = +1 (jika H berikatan dengan unsur non-logam)
HCl, H2SO4, H2S
3
Atom H dalam hidrida logam biloks = -1 (jika H berikatan dengan unsur logam)
NaH, CaH,MgH2
4
Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya
Bilangan oksidasi K+ = +1
Bilangan oksidasi Na+ = +1
Bilangan oksidasi Mg2+ = +2
5
Atom logam dalam senyawa mempunyai biloks = positif, dan sesuai dengan nomor golongannya
·         Golongana IA bilok = +1
·         Golongan IIA biliks = +2
·         Golongan IIIA biloks = +3
K2O, NaCl, MgO, CaCO3,
Bilangan oksidasi Na dalam NaCl = +1
Bilangan oksidasi Mg dalam MgCl2 = +2
Bilangan oksidasi Al dalam AlCl3 = +3
6
Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa = 0
Jumlah bilangan oksidasi NaCl = 0
Jumlah bilangan oksidasi MgO = 0
7
Jumlah biloks seluruh atom dalam ion = muatannya
Jumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1
Jumlah bilangan oksidasi NO3 = –1
Jumlah bilangan oksidasi SO42– = –2
Jumlah bilangan oksidasi PO43– = –3
8
Bilangan oksidasi atom F dalam senyawanya selalu = –1
Bilangan oksidasi F dalam NaF dan BrF = –1
9
Bilangan oksidasi atom O selalu –2, kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida, dan superoksida.
Bilangan oksidasi O dalam Na2O, MgO, dan
H2O = –2
Bilangan oksidasi O dalam OF2 = +2
Bilangan oksidasi O dalam H2O2 = –1
Bilangan oksidasi O dalam KO2 = – 1/2
Contoh Soal

1.         Tentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi-reaksi berikut.
a.                       Na(s) + H2O(l)   ®      NaOH(aq) + H2(g)
 Jawab
             a.       Atom-atom yang terlibat dalam reaksi redoks adalah Na dan H.
·           Biloks Na
Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0 (aturan 1 unsur Bebas)
Bilangan oksidasi Na dalam NaOH = +1 (aturan 5)
Bilangan oksidasi Na mengalami peningkatan dari 0 menjadi +1 (reaksi oksidasi)., sehingga atom Na merupakan reduktor
·            Biloks H
Bilangan oksidasi H dalam H2O = +1
Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0
Bilangan oksidasi H mengalami penurunan dari +1 menjadi 0 (reaksi reduksi).
2.         Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5  terdapat pada ion...
a.       CrO4_
b.       Fe(CN)63-
c.       MnO4-
d.       CrO72-
e.       SbO43-
Jawab
a.       Biloks CrO4-
Biloks Cr  + (4 x biloks O) = -1
Biloks Cr  + (4 x (-2) = -1
Biloks Cr = 8-1
Biloks Cr = +7
b.       Biloks Fe + (6
c.       Biloks MnO4- (sama dengan Biloks CrO4-)
d.       Biloks Cr2O72-
(2 x Biloks Cr )   + ( 7 x biloks O) = -2
(2 x Biloks Cr )   + ( 7 x(-2)) = -2
(2 x Biloks Cr )   + ( -14) = -2
(2 x Biloks Cr )   = 14 -2         = 12
Biloks Cr = 12/2 = +6
e.       Biloks SbO43-
Sb  +  4 (-2) = -3
Sb       = +5

6. Larutan


A.     Pengertian larutan
Larutan (solution) adalah campuran dua jenis zat atau lebih. Yang terdiri dari pelarut (Solven) dan Zat terlarut (sulute).
Sifat larutan
·         Homogen artinya tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut.
·         Stabil artinya antara pelarut dan zat terlarut tidak memisah.
·         Tidak dapat disaring
·         Transparan
B.      Kelarutan
Misalkan segelas air kita tambahkan kristal garam satu sendok lalu kita aduk, garam tersebut akan larut, tetapi jika kita tambahkan garam tersebut terus menerus dan diaduk, pada titik tertentu garam ditambahkan sudah tidak dapat larut lagi, itulah yang dinamakan Kelarutan, Kelarutan  adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.  Sedangkan titik dimana zat terlarut sudah tidak dapat larut lagi dinamakan Larutan jenuh. Atau Larutan Jenuh adalah larutan di mana penambahan sedikit zat terlarut sudah tidak dapat melarut lagi
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelarutan
1.         Suhu : Semakin tinggi suhu semakin cepat proses pelarutan
2.         Ukuran butiran : Semakin kecil ukuran butiran semakin cepat proses pelarutan
3.         Pengadukan  akan mempercepat proses pelarutan
C.     Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan (kepekatan) adalah jumlah relatif antara pelarut dan zat terlarut. Larutan pekat artinya larutan yang banyak mengandung zat terlarut, sedangkan yang sedikit mengandung zat terlaurut dinamakan larutan encer. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam Persem massa (kadar), Persen volume, Bagian perjuta (BPJ/ppm), Kemolaran, Kemolalan, dan fraksi mol .
1.         Persen Massa (kadar)
Adalah massa zat terlarut dalam 100 gram larutan, misalnya asam cuka 25% artinya dalam 100 gram larutan cuka terdapat 25 gram asam cuka.
                                             Massa zat terlarut              
Kadar (% massa)    = ............................................             x  100 %
                                      Massa Larutan
Contoh soal 1:      
larutan gula 5%, berarti dalam 100 gram larutan gula terdapat :
(5/100) x 100 gram gula                           = 5 gram gula
(100 – 5) gram air                                      = 95 gram air
Contoh soal 2:
Sebanyak 25 gram gula dilarutkan dalam 100 ml air. Tentukan kadar larutan gula tersebut
Jawab
Zat terlarut                  = 25 gram
Pelarut                          = 100 gram
Larutan                         = Zat terlarut  + Pelarut
                                       = 25 gram + 100 gram         = 125 gram
Kadar Larutan gula    = (massa zat terlarut / massa pelarut ) = 25 gram /100 gram       = 0,2 = 20 %
2.         Persen Volume
Menyatakan Volume zat terlarut dalam 100 ml larutan
Volume zat terlarut                     
% Volume = ..................................................       x  100 %
                            Volume Larutan
Contoh soal 3:
Sebanyak 20 ml Alkohol  dilarutkan dalam 100 ml air. Tentukan % volume Alkohol tersebut  tersebut
Jawab
       20 ml            
% Volume = ..................................................       x  100 %           = 16,67 %
                               120 ml
3.         Bagian per juta
Untuk larutan yang sangat encer, konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam Bagian Per Juta (dalam bahasa inggris ppm = Parts per million)
massa zat terlarut            
bpj            = ..................................................       x  106
                            massa Larutan
Volume zat terlarut                     
bpj            = ..................................................       x  106
                            Volume Larutan
Contoh soal 4:
Dalam 1 liter limbah air terdapat 2 mg merkuri. Tentukan kadar merkuri tersebut dalam bpj. Massa jenis air = 1 kg/liter
jawab
massa zat terlarut       = 2 mg
massa larutan              = 1 liter  = 1.000.000 mg
           2 mg                     
bpj            = ..................................................       x  106    = 2 bpj
                            1.000.000
4.         Kemolaran
5.         Kemolalan
6.         Fraksi mol

7. Cara Menentukan Periode dan golongan

SISTEM PERIODIK UNSUR
A.     Pengertian
Sistem Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan sifat kemiripan sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur.
B.     Golongan dan Periode
Golongan dalam Tabel Periodik unsur, menunjukkan garis vertikal (Colom) yang menyatakan unsur-unsur memiliki sifat-sifat yang mirip.Dalam satu golongan berarti memiliki elektron valensi(elekton terluar)  yang sama. Golongan dibedakan menjadi 2 yaitu golongan utama (Golongan A) dan golongan Transisi (Golongan B)
1.  Golongan Utama (golongan A)
Nomor Golongan
Konfigurasi elektron kulit terluar
Blok
Elektro valensi
Nama Golongan
IA
nS1
S
1
Alkali
IIA
nS2
S
2
Alkali Tanah
III
nS2 nP1
p
3
Alumunium/Boron
IVA
nS2 nP2
P
4
Karbon
VA
nS2 nP3
P
5
Nitrogen
VI
nS2 nP4
P
6
Oksigen
VIIA
nS2 nP5
P
7
Halogen
VIIIA
nS2 nP6
P
8
Gas Mulia
2.  Golongan Transisi (golongan B)
Golongan transisi dibagi menjadi 2
·      Golongan Transisi (golongan B)
Nomor Golongan
Konfigurasi elektron kulit terluar
Blok
Elektro valensi
IIIB
(n-1)d1 nS2
SEMUA MENEMPATI BLOG d
3
IVB
(n-1)d2 nS2
4
VB
(n-1)d3 nS2
5
VIB
(n-1)d4 nS2
6
VIIB
(n-1)d5 nS2
7
VIIIB
(n-1)d6 nS2
8
(n-1)d7 nS2
9
(n-1)d8 nS2
10
IB
(n-1)d9 nS2
11
IIB
(n-1)d10 S2
12
·      Golongan Transisi dalam ( ada 2 deret )
Deret Lantanida yaitu unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La
Deret Aktinida yaitu unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac
Kedua deret menempati blok f
C.     Periode
Pada tabel periodik Unsur, periode ditunjukkan pada garis Horizontal, unsur-unsur dalam satu periode, sifat kimianya bertambah/berkurang secara teratur. Unsur-unsur  dalam satu periode akam mempunyai julmah kilit atom yang sama
Periode
Nama Kulit
Banyaknya Unsur
Jenis Periode
1
K
2
PERIODE PENDEK
2
L
8
3
M
8
4
N
18
PERIODE PANJANG
5
O
18
6
P
32
7
Q
20
D.    Menentukan periode dan golongan unsur berdasarkan kofigurasi elektronnya
Nomor periode = jumlah kulit
Nomor golongan = elektron valensi
Golongan Utama (gol A) jatuh pada blog s dan p
Sedangkan golongan B jatuh pada Blog d
Contoh 1
Unsur 6C = 1s2  2S2  2p2
·          unsur C jatuh   pada kulit angka 2 artinya C jatuh pada periode 2
·          unsur C Pada Blog S dan P artinya merupakan golongan A
·          Jumlah elektron terluar 2S2  2p2 = 4 artinya C termasuk golongan IV
·          Jadi Unsur C masuk dalam Periode 2 pada golongan IVA
Contoh 2
Unsur 26Fe = 1s2  2S2  2p6 3s2  3P6  4S2 3d6
·          unsur C jatuh   pada kulit angka 4 artinya C jatuh pada periode 4
·          unsur C Pada Blog  3d artinya merupakan golongan B
·          Jumlah elektron terluar 4S2 3d6 = 8 artinya C termasuk golongan VIII (3d belum penuh 10)
·          Jadi Unsur C masuk dalam Periode 4 pada golongan VIIIB
Contoh 3
Unsur 47Ag = 1s2  2S2  2p6 3s2  3P6  4S2 3d10 4P6  5S1 3d10
·          unsur C jatuh   pada kulit angka 5 artinya Ag  jatuh pada periode 4
·          unsur C Pada Blog  3d artinya merupakan golongan B
·          Jumlah elektron terluar 5S1 3d10 = 1 artinya Ag termasuk golongan I (3d  Sudah penuh 10)
·          Jadi Unsur C masuk dalam Periode 5 pada golongan IB

8. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah Pengisian atau penyebaran elektron dalam atom

Aturan Menyusun Konfigurasi Elektron
     1.   Aturan Aubau
      2 .   Aturan Hund
Trik Menghafal Urutan Aturan Aubau
s
s
p
s
p
s
d
p
s
d
p
s
f
d
p
s
f
d
p
1s
2s
2p
3s
3p
4s
3d
4p
5s
4d
5p
6s
4f
5d
6p
7s
5f
6d
7p
Keterangan
s dan p nomornya sama
s  ke d = selisih satu (-1)
s ke f = selisih dua (-2)
Cara Menuliskan Konfigurasi Elektron
     1.  Tuliskan urutan aubau
     2.  Masukkan Elektrn Diatasnya
Misalnya  : Unsur X mempunyai nomor atom  33
      1.      1S,2s,2p,3s,3p,4s,3d,4p
      2.      Isi dengan jumlah elektronnya
     3.      1s2,2s2,2p6,3s2,3p6,4s2,3d10,4p3   = 33

9. Cara Pembuatan Koloid

Koloid dapat dibuat dengan dua cara
1.         Cara Dispersi
Yaitu mengubah partikel kasar (Suspensi) menjadi partikel koloid.
a.        Cara Mekanik
Yaitu pembuatan koloid dengan cara pengerusan/pengilingan untuk zat padat, pengadukan untuk zat cair, kemudian didispersikan ke medium dispersi
Misalnya pembuatan Sol belerang dengan cara mengerus belerang dan gula pasir kemudian dicampur dengan air
b.       Cara Peptisasi
Merupakan pembuatan koloid  dengan cara menambahkan zat pemeptisasi (pemecah)
Misalnya
·        Endapan Al(OH)3 ditambahkan AlCl3 akan terpecah menjadi koloid Al(OH)3
c.        Cara busur bredig (elektro dispersi)
Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Biasanya digunakan untuk membuat sol logam. Yaitu dengan jalan mencelupkan dua elektroda kedalam air.
d.       Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dengan cara membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran koloid. Contoh Pembuatan susu Bubuk
a.          Cara Kondensasi
Yaitu mengubah partikel halus (larutan) menjadi partikel koloid. Cara ini dilakukan melalui reaksi kimia, antara lain:
a.        Reaksi Redoks (Reaksi reduksi- Oksidasi)
Yaitu reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Contoh: pembuatan sol belerang dengan cara mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2
Reaksi­:  2H2S(g)     +              SO2(ag)                  3S(sol)       +              2H2O
Oksidator             :SO2
Reduktor              : H2S
b.       Reaksi Hidrilisis (Reaksi penguraian/Pemisahan oleh air)
Reaksi Hidrolisis adalah  reaksi antara air dengan zat lain yang menghasilkan zat baru, yang penguraian senyawa. Misalnya :
Pembuatan Sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 yang dihidrolisis. Caranya meneteskan larutan FeCl3 kedalam air yang mendidih.
Reaksi : FeCl3(aq)   +              3H2O(l)                 Fe(OH)3(sol)              +              HCl(aq)
c.        Reaksi dekomposisi rangkap
Pembuatan koloid dengan menguraikan zat menjadi penyusunnya. Misalnya : pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 encer dan larutan NaCl
Reaksi :                 AgNO3                       +              NaCl                    AgCl        +              NaNO3   
d.       Reaksi pengantian pelarut
Yaitu dengan menganti medium pendispersinya, sehingga fase terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutnya menjadi partikel berukurabn kiloid.
Misalnya: Kalsium asetat Ca(CH3COO)2 jika ditambah air akan menjadi larutan,  Jika larutan tersebut ditambahkan alkohol 96% akan terjadi kondensasi dan terbentuk koloid asetat yang berupa gel
Reaksi   : Ca(CH3COO)2       +              air           + Alkohol(96%)     Ca(CH3COO)2(gel)
Cara agar Koloid Tetap Stabil
                Untuk menjaga agar koloid tetap stabil, maka tumbukan partikel koloid tidak boleh melekat,
karena jika melekat partikel akan membesar dan terjadi koagulasi. Sehingga partikel akan mengendap. Untuk mempertahankan agar koloid stabil diberikan zat pengemulsi (emulgator).
Kegunaan Koloid
·       Pengendapan Cottrel
·       Proses Penjernihan air
1.       Koagulasi/pengumpalan kotoran
Dengan menggunakan tawas (K2SO4.Al2(SO2)3. Tawas akan mengadsorpsi tanah dan kotoran lainnya kemudian mengumpal dan mengendap
2.       Penyaringan
Hasil koagulasi disaring, sehingga hasilnya air menjadi jernih. Penyaringan bisa digunakan pasir, kerikil dan ijuk
3.       Disinfektan
Untuk membunyh kuman yang terdapat dalam air. Digunakan kaporit (Ca(Ocl)2. Efeknya akan berbau, untuk menghilangkannya digunakan arang, untuk menaikkan Ph digunakan kapur tohar.
·       Mencuci (Mengemulsikan lemak dengan emulgator sabun)
·       Pembuatan barang-barang dari getah alam
·       Digunakan dalam teknologi kesehatan (menolong pasien gagal ginjal)


10. Cara Mencegah Korosi


Korosi adalah Reaksi antara logam dengan udara dan uap air. Contoh pada perkaratan besi.   Salah satu kerugian yang diakibatkan oleh korosi adalah umur  bahan yang terbuat dari logam akan berkurang. Untuk mencegah atau memperlambat  terjadinya korosi digunakan beberapa cara antara lain
1.      Mengecat
Dengan mengecat logam, akan menghindari logam kontak dengan udara dan air. Biasanya digunakan pada pagar besi, jembatan dan railing
2.      Melumuri logam dengan oli atau gemuk
Digunakan pada berbagai perkakas mesin. Bertujuan menghindari logam kontak dengan udara dan air.
3.      Dibalut dengan plastik
Digunakan pada perkakas rak piring dan keranjang sepeda. Bertujuan menghindari logam kontak dengan udara dan air.
4.      Tin Planting (pelapisan Timah)
Pelapisan timah biasa digunakan pada keleng-kaleng kemasan yang terbuat dari besi. Timah tergolong logam yang tahan karat. Timah melindungi besi selama lapisan masih utuh (tanpa cacat). Apabila tima ada yang rusak, misalnya tergores justru akan mendorong mempercepat korosi besi. (hal ini memberikan keuntungan kaleng-kaleng bekas akan cepat hancur)
5.      Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pelapisan zink atau yang dikenal dengan istilah galvanisasi biasa digunakan untuk melapisi tiang-tiang listrik dan tian telephon, pipa air, dan pagar (BRC). Zink bisa melindung besi atau logam meskipun lapisannya adaa yang rusak.
6.      Cromium planting (pelapisan dengan Crom)
Biasa digunakan untuk pelapisan bumper mobil. Sama dengan zink crom dapat memberi perlindungan meskipun lapisan cro ada yang rusak.