Hubungan Ksp dan Reaksi Pengendapan, Kelarutan, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia

Hubungan Ksp dan Reaksi Pengendapan, Kelarutan,  Contoh Soal, Pembahasan, Kimia - AgCl merupakan garam yang sukar larut dalam air (Kw = 1,8 x 10-10). Tetapi, tidaklah berarti bahwa endapan AgCl selalu terbentuk setiap kali kita mencampurkan ion Ag+ dengan ion Cl. Ion-ion tersebut tetap berada dalam larutan sampai larutan menjadi jenuh, yaitu suatu kondisi saat basil kali konsentrasi ion Ag+ dengan konsentrasi ion Cl sama dengan Ksp AgCl.


Ksp adalah nilai maksimum dari ion-ion yang berada dalam larutan.

Jika hasil kali konsentrasi ion Ag+ dengan konsentrasi ion Cl melampaui harga Ksp AgCl, maka sebagian ion Ag+ dan Cl akan bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi, kita dapat meramalkan terjadi atau tidak terjadinya endapan dengan membandingkan nilai perkalian ion Ag+ dan ion Cl dengan nilai Ksp sesuai ketentuan berikut.

• Jika [Ag+] [Cl] < Ksp, maka larutan belum jenuh dan tidak terbentuk endapan.
• Jika [Ag+] [Cl] = Ksp, maka larutan tepat jenuh.
• Jika [Ag+] [Cl] > Ksp, maka larutan lewat jenuh dan terjadi pengendapan.

Untuk memperkuat pemahaman kalian terhadap materi, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 1 :

Untuk mengetahui terbentuk atau tidak terbentuknya endapan PbI2, campurkan 50 mL larutan Pb(NO3)2  0,01 M dengan 100 mL larutan NaI 0,1 M. Dari percampuran kedua senyawa tersebut, apakah terbentuk endapan PbI2? (Ksp PbI2 = 10–9).

Penyelesaian:

Diketahui : 

Volume larutan Pb(NO3)2 = 50 mL
Molaritas Pb(NO3)2 = 0,01 M
Volume NaI = 100 mL
Molaritas NaI = 0,1 M
Ksp PbI2 = 10–9

Ditanyakan: Terbentuknya endapan PbI2

Jawaban :

Mol Pb2+ mula-mula = V x M = 50 x 0,01 = 0,5 mmol
Mol I mula-mula = V x M = 100 x 0,1 = 10 mmol

Volume total dalam campuran = 150 mL

Reaksi yang terjadi yaitu :

Pb(NO3)2(aq)
Pb2+(aq)
+
2NO3-(aq)
0,5 mmol

0,5 mmol


class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">




NaI(aq)
Na+(aq)

I(aq)
10 mmol

10 mmol



[Pb2+] setelah terjadi pencampuran = mol Pb2+ / volume total = 0,5/150 = 3,33.10–4 M

[I] setelah terjadi pencampuran = mol I / volume total = 10/150 = 6,67.10–3 M

[Pb2+] [I] setelah pencampuran = 3,33.10–4 x 6,67.10–3 = 148,15.10–10 M

Karena [Pb2+] [I] < Ksp atau 148,15.10–10 < 6 x 10–9, maka tidak terbentuk endapan PbI2.

Contoh Soal 2 :

Apakah penambahan 100 mL larutan Na2CO3 0,001 M ke dalam 100 mL larutan AgNO3 0,001 M menyebabkan terjadinya endapan? (Ksp Ag2CO3 = 6,3 . 10–12).

Penyelesaian:

Diketahui: 

Volume Na2CO3 = 100 mL
Molaritas Na2CO3 = 0,001 M
Volume AgNO3 = 100 mL
Molaritas AgNO3 = 0,001 M
Ksp Ag2CO3 = 6,3 . 10–12

Ditanyakan: Terbentuknya endapan Ag2CO3

Jawaban :

AgNO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol
Ag+ = 0,1 mmol
Na2CO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol
CO32– = 0,1 mmol

Volume campuran 200 mL, sehingga :

[Ag+] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[CO32–] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[Ag+]2 [CO32–] = (5.10–4)2 (5.10–4) = 1,25 . 10–5 M

Karena [Ag+][CO3–2] > Ksp atau 1,25 . 10–5 > 6,3 . 10–12, maka terbentuk endapan PbI2.