RPP IKATAN KIMIA
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas /
Semester
: X/2
Mata Pelajaran
: KIMIA
Materi
: Ikatan
Logam dan Gaya Antar Molekul
Pertemuan
: 1 X
pertemuan
Alokasi Waktu
: 2
JP
I. KOMPETENSI
INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI
DASAR DAN INDIKATOR
A. KOMPETENSI
DASAR
1.1 Menyadari
adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif
2.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai
dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
2.3 Menunjukkan
perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses
pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi
B. INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Menyadari
kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen
2.1.1 Menunjukkan
sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis pembentukan ikatan kovalen
2.1.2 Menunjukkan sikap terbuka dalam berdiskusi
2.1.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam
berdiskusi
2.1.4 Menunjukkan
sikap kritis dalam berdiskusi selama proses pembelajaran berlangsung
2.1.5 Menunjukkan
sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli lingkungan dalam
penggunaan sumber daya alam
2.3.1 Menunjukkan
sikap responsif dalam memecahkan masalah selama proses pembelajaran
berlangsung
2.3.2 Menunjukkan
sikap pro-aktif selama proses pembelajaran berlangsung
3.5.1 Menjelaskan
pengertian ikatan kovalen
3.5.2 Menjelaskan
proses pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga di antara
dua unsur non logam
4.1.1 Menggambarkan
rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul kovalen sederhana yang
memiliki
ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
4.1.2 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada
beberapa atom dan
sifat fisiknya
III. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan memiliki
sikap menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari atom-atom yang
berikatan kovalen, dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif, serta siwa dapat
:
Tujuan Afektif:
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu
dalam menganalisis pembentukan
ikatan kovalen selama pembelajaran berlangsung
2.1.2.1 Siswa dapat menunjukan sikap terbuka selama
diskusi berlangsung
2.1.3.1 Siswa dapat
menunjukkan sikap bertanggung jawab selama proses diskusi
berlangsung
2.1.4.1 Siswa dapat
menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama pembelajaran
berlangsung
2.1.5.1 Siswa dapat menunjukan
sikap komunikatif dalam berdiskusi selama proses
pembelajaran berlangsung
Tujuan Kognitif:
3.5.1.1 Menjelaskan
pengertian ikatan kovalen dengan kalimatnya sendiri melalui diskusi
3.5.2.1 Menjelaskan
proses pembentukan ikatan kovalen tunggal di antara dua unsur non logam
melalui
diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS
3.5.2.2 Menjelaskan
proses pembentukan ikatan kovalen rangkap di antara dua unsur non logam
melalui
diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS
3.5.2.3 Menjelaskan
proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga di antara dua unsur non
logam
melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam LKS
Tujuan
Psikomotor:
4.1.1.1 Menggambarkan
rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul kovalen sederhana yang
memiliki
ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
4.1.2.1 Mengomunikasikan
hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada beberapa atom dan
sifat
fisiknya
IV. MATERI
PEMBELAJARAN
4.1.1 Materi
Prasyarat
1. Kestabilan
atom
2. Struktur
Lewis
4.1.2 Materi
Inti
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi
karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh dua
atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom
yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada
atom-atom non logam). Ikatan
kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil
dibandingkan ikatan ion (Brady, 1990).
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga
jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat
dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya
terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan
kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai
dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama
(pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom unsur
dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap. Berikut
rinciannya:
4.1.2.1 Ikatan
Kovalen Tunggal
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H
membentuk molekul H2. Konfigurasi elektronnya:
1H= 1s1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar
diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron
He). Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat
sepasang elektron yang dipakai bersama.
Rumus
struktur = H-H
Rumus kimia = H2
4.1.2.2 Ikatan
Kovalen Rangkap Dua
Contoh: Ikatan
yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2. Konfigurasi
elektronnya :
8O=
1s2 2s2 2p4
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron
sebanyak 2. Kedua atom O
saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan
menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur : O=O
Rumus kimia : O2
4.1.2.3 Ikatan
Kovalen Rangkap Tiga
Contoh: Ikatan yang terjadi antara
atom N dengan N membentuk molekul N2. Konfigurasi elektronnya:
7N= 1s2 2s2 2p3
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron
sebanyak 3. Kedua atom
N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan
menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur : N≡N
Rumus kimia : N2
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh
rumus bangun atau rumus struktur.
4.1.3 Materi
Pengayaan
Unsur dengan struktur kovalen raksasa seperti berlian dan grafit
V. STRATEGI
PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Inkuiri
Pendekatan
Pembelajaran : Saintifik (5M)
Metode Pembelajaran : Ekspositori
dan Diskusi
VI. MEDIA DAN
SUMBER BELAJAR
1. Media
a. LKS
(Lembar Kerja Siswa) Ikatan Kovalen
b. Alat
tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen)
c. Slide power
point, video pembelajaran, dan flash
2. Sumber
Belajar
Chang, R. 2005. Buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2
(SMA dan MA untuk kelas X). Jakarta : Esis.
Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia I: Untuk Kelas
X SMA/MA.
Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi et all.2009. Kimia untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.
VII. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Indika
tor
|
Tahap Kegia-tan
|
Kegiatan Siswa
|
Nilai
|
Alokasi Waktu
|
1.1.1
|
Kegiatan Awal
Etika Pendahuluan
|
1. Siswa menjawab salam pembuka yang
diucapkan oleh guru
2. Siswa berdoa sebelum memulai
proses pembelajaran
3. Siswa menginformasikan
temanya yang tidak hadir
4. Siswa duduk secara berkelompok
sesuai pembagian pertemuan sebelumnya
5. Siswa diberikan LKS secara
berkelompok
|
Religius
|
2’
|
2.3.1
2.3.2
|
Pertanyaan
Apersepsi
|
1. Siswa diberikan pertanyaan terkait
materi sebelumnya
G: Di pertemuan sebelumnya kita mempelajari mengenai
kestabilan unsur. Berapakah jumlah elektron valensi yang dibutuhkan oleh
suatu unsur untuk mencapai kestabilan?
S: Dua atau delapan
G: Bagaimanakah cara atom tersebut untuk melengkapi
elektron valensinya menjadi dua atau delapan?
S: Membentuk ikatan kimia dengan atom lain
G: Ikatan apa yang sudah kita pelajari di minggu
lalu?
S: Ikatan ion
|
Responsif
Pro aktif
|
7’
|
2.1.4
|
Kegiatan Inti
1. Mengamati
|
1. Siswa mengamati fenomena berupa
data perbedaan titik didih air dan garam dapur yang ditayangkan di slide
power point
a. Gambar air dan garam dapur
disertai data titik didih
b. Data sekunder sifat fisik titik
leleh dan titik didih senyawa kovalen (molekul) dan senyawa ionik
2. Siswa mengamati fenomena wujud
garam dapur dan air
3. Siswa mengamati fenomena
terciumnya bau cuka daripada garam
|
Kritis
|
10’
|
2.1.4
|
2. Menanya
|
1. Siswa bertanya mengenai fenomena
perbedaan titik didih yang terjadi pada air dan garam dapur
S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu pada suhu
yang lebih rendah daripada garam dapur?
S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan unsur
pembentuk garam dapur?
S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air dan garam
dapur bisa menyebabkan perbedaan titik didih?
S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur
pembentuk air dengan unsur pembentuk garam dapur?
|
Kritis
|
10’
|
2.1.2
2.1.3
|
3. Mengumpul- kan data
|
1. Siswa diminta mengidentifikasi
rumus molekul air (H2O)
2. Siswa diminta untuk menghitung
elektron valensi untuk atom hidrogen dan oksigen
3. Siswa diarahkan untuk bisa
menjawab bagaimana cara atom oksigen dan hidrogen mencapai kestabilan
4. Siswa diarahkan untuk bisa
menjawab berapa elektron yang dibutuhkan atom oksigen dan hidrogen agar
stabil
G: Nah, sesuai dengan aturan oktet untuk
mencapai kestabilan, berapa banyak lagi elektron yang dibutuhkan atom O untuk
menjadi oktet?
S: 2 elektron valensi
G: Coba sekarang hitung, berapa banyak elektron
yang dibutuhkan atom H untuk mencapai aturan duplet?
S: 1 elektron valensi
G: Apakah pada molekul ini terjadi serah terima
elektron seperti pada ikatan ion?
|
Terbuka
Bertanggung jawab
|
10’
|
2.1.5
2.3.1
2.1.3
2.3.2
3.5.2
2.1.4
3.5.3
1.1.1
|
4. Mengasosi-
asi
|
1. Siswa diminta memberikan contoh
atom-atom non logam yang berikatan melalui pertanyaan menuntun berupa
komponen penyusun udara
G: Selanjutnya marilah kita pelajari serta
tinjau jenis-jenis ikatan kovalen dari aspek mikroskopis dan simbolik.
Sebelum kita melanjutkan pelajaran hari ini,
bisakah kalian sebutkan senyawa komponen yang terdpat di udara?
S: gas hidrogen, gas oksigen, dan gas
nitrogen
2. Siswa diminta untuk encoba
mengerjakan LKS yang sudah diberikan sesuai dengan pertanyaan yang bersifat
menuntun di LKS
3. Siswa secara berkelompok diamati
jawabannya oleh guru
4. Siswa secara berkelompok membahas
LKS melalui diskusi antar kelompok. Setiap kelompok mendapat jatah soal
berbeda.
5. Siswa diberi penguatan mengenai
materi ikatan kovalen melalui penayangan slide dan video
6. Siswa mengasosiasi informasi
kembali dari video yang ditayangkan
G: Anak-anak, molekul apakah yang ditunjukkan
pada gambar berikut?
S: Molekul Hidrogen.
G: Ada yang tahu apakah lingkaran kecil yang
berputar-putar sekitar inti?
G: Elektron valensi
S: Mengapa elektron tersebut berputar-putar?
G: Karena elektron memiliki ketidakpastian
kedudukan dalam orbital molekul, dan menunjukkan probabilitas keberadaan
elektron dalam orbital.
G: Berapakah elektron valensi dari atom H?
S: 1 elektron valensi
G: Bagaimanakah caranya agar kedua atom H
memperoleh elektron valensi duplet?
S: Bergabung membentuk ikatan kovalen
7. Siswa menganalisis data untuk
menyimpulkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga dan perbedaan dari ketiga jenis ikatan kovalen itu.
G: Kedua elektron tersebut membentuk ikatan
kovalen tunggal karena kedua atom H sama-sama menyumbangkan 1 elektron, maka
kita beri simbol sebagai berikut;
G: Lalu, bagaimanakah apabila elektron
yang disumbangkan untuk dipakai bersama lebih dari 1 pasang?
Untuk membedakannya dari ikatan kovalen tunggal marilah kita lihat
tampilan berikut!
G: Sekarang, bisa kita bayangkan seandainya semua
atom di dunia ini berikatan dengan ikatan ion atau malah tidak berikatan,
apakah masih ada gas oksigen, gas hidrogen, gas nitrogen, dan air di dunia
ini? Sehingga kita harus sadari tanpa adanya keteraturan yang Allah buat,
kehidupan ini tidak akan ada. Maha besar Allah yang telah memberikan
keteraturan dan sunnatullah kepada atom untuk berikatan dengan tipe ikatan
yang berbeda satu sama lain
|
Komunikatif
Responsif
Bertangg-
ung Jawab
Pro-aktif
Kritis
Religius
|
36’
|
2.1.5
|
Mengkomuni-
kasikan
|
Siswa menyajikan hasil analisis proses
terbentuknya dan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
melalui tugas LKS yang telah diberikan
|
Komunik-
atif
|
10’
|
2.1.3
|
Kegiatan Akhir
|
1. Siswa menyimak ulasan materi
ikatan kovalen
2. Siswa membuat kesimpulan dari
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
3. Siswa memperoleh informasi rencana
kegiatan pembelajaran yang akan datang
4. Siswa mendapatkan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
|
Bertangg-
ung jawab |
5’
|
VIII. PENILAIAN
HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari
proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui keaktifan (aktif
berdiskusi, mengkomunikasikan dan bertanya). Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
2. Contoh Instrumen (Terlampir)
MENGETAHUI,
BANDUNG,
MARET 2014
KEPALA
SMA N UNGGUL GURU
MATA PELAJARAN
IX. LAMPIRAN
A. Instrumen
Penilaian Kognitif
Indikator
|
Soal
|
Kunci
Jawaban
|
Jenjang
Kognitif
|
3.5.1
Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
|
1. Ikatan
yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron
bersama adalah ikatan….
a. ion
b. kovalen
c. kovalen
koordinasi
d. logam
e. london
|
B
|
C1
|
3.5.2
Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap
tiga di antara dua unsur non logam
|
1. Unsur X
terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai nomor atom 17. Senyawa
yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah….
a.
XY d. XY3
b. X2Y
e. XY4
c. XY2
|
E
|
C4
|
3.5.3
Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) pada
unsur-unsur yang berikatan kovalen dan hubungannya dengan sifat fisik materi
|
Petunjuk
Pilihan:
A Jika pernyataan benar, alasan
benar dan keduanya ada hubungan sebab akibat
B Jika pernyatan benar, alasan benar
tapi keduanya tidak menyatakan hubungan sebab akibat
C Jika pernyataan benar, alasan
salah
D Jika pernyatan salah, alasan benar
E Jika pernyataan dan alasan salah
Soal:
1. Senyawa hidrogen klorida tidak menghantarkan arus
listrik
SEBAB
Hidrogen
klorida tidak mudah larut dalam air
|
B
|
C4
|
3.5.4
Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur yang berikatan kovalen dengan
unsur yang berikatan ion
|
Mengapa NH3 memiliki
titik leleh yang lebih rendah dibandingkan CaCl2?
a. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan gaya
dispersi London
b. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan ikatan
hidrogen
c. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan
ikatan ion
d. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan gaya
dispersi London
|
C
|
C2
|
B. INSTRUMEN
PENILAIAN AFEKTIF
Kisi-Kisi
Penilaian Afektif
Karakter
|
Indikator
|
Rasa Ingin
Tahu
|
Memperhatikan
penjelasan guru
|
Mengumpulkan
sumber informasi lain dari buku ajar lain dan penjelasan guru
|
|
Tertarik
mempelajari kimia
|
|
Mengajukan
pertanyaan kepada teman atau guru
|
|
Terbuka
|
Siap
menerima kritik/ saran dari teman sekelas
|
Tanggung
Jawab
|
Mengerjakan
tugas individu dengan baik
|
Mengerjakan
tugas kelompok dengan sungguh-sungguh
|
|
Komunikatif
|
Menerima
kritik dan saran dari teman maupun guru
|
Tidak
memotong pembicaraan teman maupun guru
|
|
Menyampaikan
pendapat dengan jelas
|
|
Kritis
|
Mengemukakan
pendapat berdasarkan literatur yang dibaca
|
Aspek yang Dinilai
No
|
Nama
|
Aspek yang
Dinilai
|
|||||||||
Bertanya
|
Berpendapat
|
Menghargai pendapat orang lain
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|||
1.
|
|||||||||||
2.
|
|||||||||||
3.
|
|||||||||||
Dst
|
Pedoman
Penilaian
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Penjabaran
|
1
|
Bertanya
|
3
|
Jika siswa
bertanya dengan jelas
|
2
|
Jika siswa
bertanya dengan cukup jelas
|
||
1
|
Jika siswa
bertanya dengan kurang jelas
|
||
2
|
Berpendapat
|
3
|
Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan jelas.
|
2
|
Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan cukup
jelas.
|
||
1
|
Jika siswa dapat mengemukakan pendapat dengan kurang
jelas.
|
||
3
|
Menghargai
pen-
dapat
orang lain
|
3
|
Jika siswa menghargai pendapat orang
lain.
|
2
|
Jika siswa cukup menghargai pendapat orang
lain.
|
||
1
|
Jika siswa kurang menghargai pendapat orang
lain.
|
LEMBARAN OBSERVASI
Nama
Penilai
:
Nama
peserta didik yang dinilai :
Kelas
:
XCXZ
C. Instrumen Penilaian Keterampilan dan Rubrik Penilaian /Pedoman Penilaian
XCXZ
No.
|
Pernyataan
|
Respon
|
|||
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak
pernah
|
||
1
|
Siswa
hadir tepat waktu
|
||||
2
|
Siswa
memperhatikan penjelasan guru
|
||||
3
|
Siswa
mengumpulkan sumber informasi lain dari buku ajar lain dan penjelasan guru
|
||||
4
|
Siswa
bertanya kepada teman atau guru
|
||||
5
|
Siswa
mengumpulkan tugas tepat waktu
|
||||
6
|
Siswa
mengerjakan pekerjaan lain di luar kegiatan pembelajaran
|
||||
7
|
Siswa
menyontek saat ujian
|
||||
8
|
Siswa
mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman kelompok
|
||||
9
|
Siswa
berinteraksi dengan teman kelompok
|
||||
10
|
Siswa
mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-sungguh
|
||||
11
|
Siswa
menuliskan data pengamatan apa adanya
|
||||
12
|
Siswa
menerima kritik dan saran dari teman dan guru
|
||||
13
|
Siswa
mencantumkan sumber rujukan
|
||||
14
|
Siswa
memotong pembicaraan teman maupun guru
|
||||
15
|
Siswa
menyampaikan pendapat dengan jelas
|
||||
16
|
Siswa
mengerjakan tugas individu dengan baik
|
Kriteria
penskoran
Pernyataan Positif
|
Pernyataan Negatif
|
4 = Selalu
|
4 = tidak
pernah
|
3 = Sering
|
3 = Jarang
|
2 = Jarang
|
2 = Sering
|
1 = tidak
pernah
|
1 = Selalu
|
C. Instrumen Penilaian Keterampilan dan Rubrik Penilaian /Pedoman Penilaian
1. Instrumen
Penilaian Keterampilan
Evaluasi
keterampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan format sbb :
Berikan
Tanda (√) sesuai
prestasi kerja peserta didik!
No
|
Kegiatan
|
Kualitas
kerja
|
||
Baik(3)
|
Sedang(2)
|
Kurang(1)
|
||
1
|
Membaca buku Kimia Kelas X untuk mencari informasi dengan serius.
|
|||
2
|
Mengamati
dan mencatat hasil pengamatan pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga.
|
|||
3
|
Mengamati
dan mencatat hasil pengamatan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga
|
|||
4
|
Menyimpulkan proses
terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga.
|
Post a Comment