SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Apa ya sifat koligatif itu? Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tap tergantung pada jumlah / konsentrasi-nya. Sifat koligatif berbeda dengan sifat-sifat larutan yang telah sobat pelajari sebelumnya, seperti daya hantar listrik, asam basa, dan kesetimbangan ion-ion dalam larutan yang bergantung pada jenis zat terlarut.
Penerapan dari sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, pedagang es menaburkan garam dapur (NaCl) di tempat penyimpanan es, atau garam NaCl dan CaCl2 ditaburkan ke jalanan yang bersalju ketika musim dingin. Kedua hal tersebut berkaitan dengan bab yang akan kita pelajari sekarang.
Sifat koligatif larutan terbagi 2 :
1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit (ada faktor Van’t Hoff berlambang “i”)
2. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

Sifat Koligatif Larutan meliputi:
1.         Penurunanan tekanan uap (ΔP)
2.         Kenaikan titik didih (ΔTb)
3.         Penurunanan titik beku (ΔTf)
4.         Tekanan osmotik (Ï€ )

Kemolalan / molalitas adalah suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol (n) zat terlarut dalam 1000 gram (1 Kg) pelarut. Sehingga kemolalan dinyatakan dalam mol Kg-1

Fraksi mol
Fraksi mol adalah suatu besaran konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah zat terlarut dalam jumlah mol larutan. Jika jumlah mol mol zat pelarut adalah nA dan jumlaj mol zat terlarut adalah nB maka persamaan fraksi molnya sbb:

Rumus fraksi mol :








Contoh soal
Hitung fraksi mol dari larutan urea 30 % Mr  urea = 60 Mr air = 18
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Untuk mengetahui penurunan tekanan uap maka pada tahun 1880-an kimiawan Perancis F.M. Raoult mendapati bahwa melarutkan suatu zat terlarut mempunyai efek penurunan tekanan uap dari pelarut. Apabila pada pelarut murni kita tambahkan sejumlah zat terlarut yang tidak mudah menguap, apa yang akan terjadi?
Gambar Partikel-partikel Pelarut Murni dan Larutan

Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa jumlah partikel pelarut pada pelarut murni (Gambar A) di permukaan lebih banyak dibandingkan pada larutan (Gambar B). Partikel-partikel pada larutan lebih tidak teratur dibandingkan partikel-partikel
pada pelarut murni. Hal ini menyebabkan tekanan uap larutan lebih kecil daripada pelarut murni. Inilah yang dinamakan penurunan tekanan uap jenuh. Selisih antara tekanan uap murni dengan tekanan uap larutan jenuh dapat dituliskan secara
matematis seperti berikut.

ΔP = P0 – P
Keterangan:
ΔP = penurunan tekanan uap
P0   = tekanan uap pelarut murni
P     = tekanan uap jenuh larutan

Bagaimana hubungan penurunan tekanan uap dengan jumlah partikel? Menurut Raoult, besarnya tekanan uap pelarut di atas suatu larutan (P) sama dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (P0) dengan fraksi mol zat pelarut dalam larutan (xp).
P = Xp . P0
Persamaan di atas dikenal dengan hukum Raoult. Hukum Raoult hanya berlaku pada larutan ideal dan larutan tersebut merupakan larutan encer tetapi pada larutan encer yang tidak mempunyai interaksi kimia di antara komponen-komponennya, hukum Raoult berlaku pada pelarut saja. Adapun banyaknya penurunan tekanan uap ( ΔP ) sama dengan hasil kali fraksi mol terlarut (xt) dan tekanan uap pelarut murni (P0). Pernyataan ini secara matematis dapat dituliskan seperti berikut.
ΔP = Xt  . Po
ΔP =  Po . Xt
ΔP =  Po – P
Keterangan:
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut

Contoh Soal 1

Fraksi mol urea dalam air adalah 0,5. Tekanan uap air pada 20°C adalah 17,5 mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan tersebut pada suhu tersebut?

Pembahasan

Xt                = 0,5
P0               = 17,5 mmHg

Maka
Contoh Soal 2

Pada temperatur 100 oC , tekanan uap jenuh air adalah 72 cmHg. Tentukanlah tekanan uap jenuh larutan urea (CO(NH2)2), yang mempunyai kadar 40 %! (Mr CO(NH2)2 = 60 dan Mr H2O = 18) dan penurunan tekanan uap larutan.

Pembahasan

maka
P = Po . Xp

P = 72 cmHg x 0,8
   = 60 cmHg.
(Hasil ini membuktikan bahwa tekanan uap larutan non elektrolit lebih kecil dari tekanan uap pelarutnya).
ΔP = Po – P
     = 72 cmhg – 60 cmHg
     = 12 cmHg


Contoh Soal 3
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !

Pembahasan
tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
mol glukosa            = 45/180          = 0.25 mol
mol air                    = 90/18            = 5 mol

Contoh Soal 4
Sebanyak 45 gram senyawa organik X dilarutkan dalam 135 gram air, ternyata dapat menurunkan tekanan uap air dari 720 mmhg menjadi 675 mmhg. Maka massa molekul realtif senyawa X adalah....
A.    180
B.    135
C.   90
D.   72
E.    45
Pembahasan

Contoh Soal 5
Penurunan tekanan uap jenuh larutan berbanding lurus dengan....
A.     Molaritas larutan
B.     Molalitas larutan
C.     Fraksi mol pelarut
D.     Fraksi mol larutan
E.     Normalitas larutan
Pembahasan
ΔP  = Po. Xt 
ΔP  berbanding lurus dengan fraksi mol larutan. Jawaban D

Contoh soal 6
Tekanan uap jenuh air pada suhu 1000C adalah 76 cmHg. Jika 18 g glukosa Mr 180 dilarutkan dalam 90 gram air Mr 18, maka suhu tersebut tekanan larutannya adalah.....
A.    745,1 mmHg
B.    754,1 mmHg
C.   759,2 mmHg
D.   772,5 mmHg
E.    775,2 mmHg
Pembahasan

KENAIKAN TITIK DIDIH (ΔTb)

Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut. Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekulmolekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang lebih rendah.
Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ).
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut
ΔTb = Tblar -  Tbpel
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti berikut.

Contoh soal 1.
Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)

Pembahasan:
Larutan NaOH adalah Larutan elektrolit ada vaktor i
m    = 1,6 gram
p     = 500 gram
Kb   = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab :  

Contoh Soal 2
Apabila kedalam 500 gram air dilarutkan 30 gram urea (Mr = 60) dan diketahui Kb air adalah 0,513 oC/m. Tentukan:
a. Kenaikan titik didih larutan urea
b. titik didih larutan urea, bila air mendidih pada suhu 100 oC
Pembahasan
Jawaban soal 2 a
Urea larutan non elektrolit maka tidak ada faktor i

Contoh Soal 3
Sebanyak 15 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 500 gram etanol. Jika diketahui Kb etanol adalah 1,19 oC/m dan titik didih etanol 78,4 oC/m, maka tentukan titik didih larutan urea dalam etanol!
Pembahasan
Urea larutan non elektrolit maka tidak ada faktor i

Contoh Soal 4
18 gram glukosa Mr 180 dilarutkan dalam 500 ram air. Jika Kb air = 0,52 maka kenaikan titik didih larutan tersebut adalah....
A.    0,052
B.    0,104
C.   0,156
D.   0,208
E.    0,260
Pembahasan

Contoh soal 5
Sebanyak 11,1 gram CaCl2 dilarutkan dalam 200 gram air. Bila Kb air = 0,52 maka titik didih larutan yang dihasilkan adalah...Ar Ca = 40  Cl = 35,5
A.    101,56 0C
B.    101,04 0C
C.   100,78 0C
D.   100,260C
E.    1,04 0C
Pembahasan
Karena CaCl2 larutan elektrolit maka berlaku
Dan karena tidak diketahui harga alfa maka i = n = 3

Contoh Soal 6
Suatu larutan glukosa Mr 180 dalam 100 gram air Kb air = 0,52 mendidih pada 100,52 0C  berat glukosa yang dilarutkan adalah....jika diketahui titik beku larutannya sbb:
Larutan
Molaritas
Titik Beku
NaCl
0,1
-0,372
NaCl
0,2
-0,744
CO(NH2)2
0,1
-0,186
CO(NH2)2
0,2
-0,372
C6H12O6
0,1
-0,186
A.   6 gram
B.   12 gram
C.   18 gram
D.   24 gram
E.   30 gram
Pembahasan

PENURUNAN TITIK BEKU (ΔTf)
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut

Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dan mempunyai harga tetap dinamakan penurunan titik beku (Kf).
Hubungan antara titik beku larutan dengan molalitas larutan dirumuskan sebagai berikut.
Contoh soal 1
Tentukan titik didih dan titik beku larutan  glukosa (C6H12O6) 18 gram dalam 10 gram air. (Kf air = 1,86 °C/m)

Pembahasan
Larutan glukosa bukan larutan elektrolit maka tidak berlaku faktor i

Contoh soal 2:
Sebanyak 34,2 gram sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam 500 gram air. Jika Kf air = 1,86 oC/m. Tentukan:
a. Penurunan titik beku larutan sukrosa
b. Titik beku larutan sukrosa jika titik beku air adalah 0 oC
Pembahasan

Contoh soal 2:
Diketahui titik didih larutan urea = 100,513 oC, Kb air = 0,513 oC/m, Kf air = 1,86 oC/m, titik didih air = 100 oC. Tentukan titik beku larutan!
Jawab:

Contoh soal 3
Sebanyak 4 gram NaOH Mr 40 dilarutkan dalam 750 gram air. Jika derajat ionisasi larutan NaOH 75% dan Kf air 1,86, maka penurunan titik beku larutan NaOH adalah....
A.    - 0,45  0C
B.    – 0,25  0C
C.   0,25  0C
D.   0,45  0C
E.    0,75  0C
Pembahasan
Karena NaOH larutan elektrolit maka berlaku persamaan:
NaOH ..................n=2

Contoh Soal 4
Manakah dari larutan berikut ini yang mempunyai titik beku paling tinggi?
A.    CuSO4 0,2 M
B.    Mg(N)3 0,2 M
C.   Glukosa 0,8 M
D.   Na2CO3 0,3 M
E.    CH3COOH 0,8 M
Pembahasan
Molaritas sebanding dengan mol, sehingga
∆Tf  CuSO4            = 0,2 . i = 0,2 . 2 = 0,4
Mg(N)3 0,2 M         = 0,2 . i = 0,2 . 4 = 0,8
Glukosa 0,8 M        = 0,8
Na2CO3 0,3 M        = 0,8 . i = 0,3 . 3 = 0,9
CH3COOH 0,8 M       = 0,8 . i = 0,8 . 2 = 1,6     

Contoh Soal 5
Sebanyak 45 gram senyawa dengan rumus molekul (H2CO)x dilarutkan dalam 500 gram air ( Kf = 1,86 der/m) . jika titik beku senyawa ini – 0,93 0C dan Ar C = 12 H = 1 O = 16 maka harga x adalah...
A.    12
B.    10
C.   8
D.   6
E.    4
Pembahasan

Contoh Soal 5
Suatu senyawa organik sebanyak 20,5 gram dilarutkan dalam 250 gram air, ternyata membeku pada suhu -0,93 0C . bila Kf air 1,860C/m, maka Mr senyawa tersebut adalah....
A.   328
B.   164
C.   82
D.   61
E.   41

Contoh Soal 6
Titik beku suatu larutan yang mengandung 10 gram zat Y (non elektrolit) dalam 500 gram air ialah -0,465 0C. jika diketahui tetapan penurunan titik beku molal dari air adalah 1,86, berapakah massa molekul relatif Y?
A.    40
B.    50
C.   60
D.   70
E.    80
pembahasan
Contoh Soal 7
Supaya air sebanyak 1 ton membeku pada suhu -5 0C  ke dalamnya harus dilarutkan garam dapur yang jumlahnya tidak boleh kurang dari......(Kf = 1,86    Mr NaCl = 58,5)
A.   13,4 kg
B.   26,9 kg
C.   58,8 kg
D.   78,6 kg
E.   152,2 kg

Contoh Soal 8
Ketika komponen A ditambah komponen B ternyata diperoleh sistem homogen yang memiliki fasa sama dengan fasa A, maka....
1.    Sistem adalah larutan
2.    Titik didih A > titik didih sistem
3.    B adalah zat terlarut
4.    Titik beku sistem > titik beku A
Pembahasan
Sistem homogen = larutan                                www.belajarkimiapintar.com
A adalah air (Tb air = 1000C)
Tb sistem = 100 + ∆Tb
Tb sistem > titik didih A
Jawaban yang tepat 1 dan 3 maka jawaban B

Contoh Soal 8
Larutan NaCl 0,4 m membeku pada suhu -1,488 0C . jika harga Kf 1,86. Maka derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut adalah....
A.   0,02
B.   0,05
C.   0,50
D.   0,88
E.   1,00

TEKANAN OSMOTIK (Ï€ ) 

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Jadi Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan secara spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya molekul-molekul zat pelarut dari larutan yang lebih encer kelarutan yang lebih pekat. Proses osmosis terdapat kecenderungan untuk menyetimbangkan konsentrasi antara dua larutan yang saling berhubungan melalui membran.
Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif karena besarnya hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. J.H. Vant Hoff menemukan hubungan antara tekanan osmotik larutan-larutan encer dengan persamaan gas ideal, yang dituliskan seperti berikut:
PV = nRT

Karena tekanan osmotik = π, maka
Ï€     = n/V R T = M R T                  untuk larutan non elektrolit
Ï€     = n/V R T = M R T i                untuk larutan elektrolit
dimana :
(Ï€ )             = tekanan osmotik (atmosfer)
M    = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R     = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T     = suhu mutlak (oK)

- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
larutan Hipotonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut
larutan Hipertonis.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.

Contoh Soal 1
Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bila kemolaran cairan tersebut 0,3 molar pada suhu tubuh 37 °C, tentukan tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui :
M = 0,3 mol L–1
T = 37 °C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : Ï€ …?
Jawab :
Ï€     = MRT
= 0,3 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1 × 310 K
= 7,626

Contoh Soal 2
Jika kita mempunyai larutan berikut ini:
a.    100 ml sukrosa 0,02 M
b.    100 ml Na2SO4 0,01 M
c.    100 ml KCl 0,02 M
d.    100 ml CaCl2 0,02 M
e.    100 ml urea 0,03 M
Maka larutan yang isotonik adalah.....
A.    a dan b
B.    a dan c
C.   b dan c
D.   b dan e
E.    b dan d
Pembahasan
a.    Ï€           = MRT             = 0,02 RT
b.    Ï€           = MRTi            = 0,01 RT. 3    = 0,03 RT
c.    Ï€           = MRTi            = 0,02 RT . 2   = 0,04 RT
d.    Ï€           = MRTi            = 0,02 RT. 3    = 0,06 RT
e.    Ï€           = MRT             = 0,03 RT
isotonik/yang sama adalah b dan e           www.belajarkimiapintar.com 

ontoh Soal 3
Suatu larutan non elektrolit X sebanyak 0,36 gram dalam 200 ml larutan ternyata mempunyai tekanan osmotik 0,246 atm pada suhu 270C maka Mr X adalah.....
A.    60
B.    120
C.   180
D.   240
E.    300


Contoh Soal 4
Dalam 250 ml larutan terdapat 24 gram zat X yang nonelektrolit. Pada temperatur 270C tekanan osmotik larutan 32,8 atm, maka massa molekul realtif zat tersebut adalah...
A.    36
B.    48
C.   72
D.   96
E.    144

Contoh Soal 5
Larutan yang memiliki tekann osmotik terbesar adalah....
A.    Fe2(SO)3 0,1 M
B.    AlCl3 0,2 M
C.   MgSO4 0,2 M
D.   Urea 0,5 M
E.    Glukosa 0,4 M
Pembahasan
A.    Ï€           = MRT .i
= 0,1 RT. 5
= 0,5 RT
B.    Ï€           = MRT .i
= 0,2 RT . 4
= 0,8 RT
C.   Ï€           = MRT  .i                                 www.belajarkimiapintar.com
= 0,2 RT . 2
= 0,4 RT
D.   Ï€           = MRT
= 0,5 RT
E.    Ï€           = MRT
= 0,4 RT                      jawaban B

Penggunaan Sifat Koligatif Larutan
Siafat koligatif larutan dimanfaatkan untuk berbagai ilmu pengetahuan, kehidupan sehari-hari, dan industri. Misalkan
1.      Membuat campuran pendingin
2.      Cairan antibeku
3.      Pencairan salju dijalan raya
4.      Menentukan massa molekul relatif Mr
5.      Membuat cairan infus
6.      Desalinasi air laut
1.      Membuat cairan pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dibawah 00 C. Cairan pendingin digunakan pada pabik es, membuat es puter. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.
Pada es puter dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu
2.      Antibeku
Adalah zat yang ditambahkan ke dalam cairan untuk menurunkan titik bekunya.
Misal dalam pesawat terbang atau motor. Antibeku yang digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etilen glikol. Selain menurunkan titik beku, juga menaikkan titik didih, sehingga mengurangi penguapan.
3.      Pencairan Salju
Prinsip dasar dari proses ini berdasarkan penurunan titik beku. Untuk membersih salju dijalan digunakan garam dapur atau urea
Kenapa garam dapat melelehkan salju? 
Penambahan garam dapur akan menyebabkan titik beku air turun di bawah 0°C. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat koligatif larutan, dimana jika kadar zat terlarut (dalam hal ini garam) dalam larutan (larutan garam-air) bertambah, larutan menjadi lebih sulit membeku.
Untuk dapat membeku, jarak antarmolekul dalam suatu substansi harus dirapatkan hingga tidak dimungkinkan adanya perpindahan tempat dari molekul-molekul tersebut. Semakin dingin suhu, pergerakan molekul makin berkurang sehingga kemungkinan molekul menjadi rapat satu sama lain semakin besar.
Adanya partikel-partikel zat terlarut (garam) akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut (air) terhalang. Akibatnya, untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul sejenis diperlukan suhu yang lebih rendah dari normal. Jadi, titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya (air).
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.
  
4.      Penentuan Mr



5.      Cairan Fisiologis
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya seperti obat tetes mata, harus isotonis dengan cairan tubuh kita, sehingga konsentrasinya harus disesuaikan.
Cairan Isotonik.
Adalah cairan infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
6.      Desalinasi Air Laut
Salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang layak untuk keperluan hidup sehari-hari adalah dengan mengolah air laut menjadi air tawar. Proses pengolahan air laut menjadi air tawar lebih dikenal dengan istilah Desalinasi. Yaitu mengurangi kadar garam yang terkandung pada air laut sampai pada level tertentu sehingga air laut tersebut layak untuk dipergunakan seperti halnya air tawar. Sebagaimana diketahui, air laut adalah sumber air terbesar di muka bumi sementara air tawar yang tersedia dianggap akan semakin berkurang seiring berkembangnya populasi manusia.

Ukuran yang biasa digunakan untuk menentukan tinggi-rendahnya kadar garam dalam air laut adalah ppm (part per million) dan digolongkan dalam 3 bagian yaitu:
1. Air laut berkadar garam rendah: 1000 ppm < air laut < 3000 ppm
2. Air laut berkadar garam sedang: 3000 ppm < air laut < 10.000 ppm
3. Air laut berkadar garam tinggi: 10.000 ppm < air laut < 35.000 ppm

Sedang air laut yang berkadar garam dibawah 1000 ppm dikategorikan sebagai air tawar (fresh water) yang layak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi kadar garam dalam air laut akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan untuk mengolah air laut menjadi air tawar.